PNPM Mandiri Perkotaan

PNPM Mandiri Perkotaan
Bersama Membangun Kemandirian

Rabu, 04 Juni 2014

Tolak Penutupan Lokalisasi Dolly... layak kah?


Sepanjang yang saya tahu, biasanya yang dibela mati-matian itu adalah:
- Agama
- Negara
- Nabi
- Tokoh Idola 
- Partai politik
- Ormas
Sungguh saya ‪#‎GagalPaham ketika ada yang membela LOKALISASI mati-matian.
Apakah bagi mereka, lokalisasi itu sama dengan agama, nabi, negara, tokoh idola, parpol atau ormas?
"Mereka menentang penutupan Dolly karena itu bisa menghilangkan penghasilan banyak orang."
Duh! Seharusnya orang yang berkata seperti itu, perlu bertemu Mas Karman. Seharusnya mereka malu pada pria sederhana ini, yan tetap bersemangat mencari rezeki secara halal, di tengah kondisi dirinya yang serba kekurangan!
NB: Cerita mengenai Mas Karman bisa dibaca di 
https://www.facebook.com/jonru.page/posts/10152348280359729:0




Kakinya cacat sejak lahir. Ia belum menikah, tinggal bersama kakaknya, dan ibunya yang sakit-sakitan (diabetes, dst) namun belum sembuh.
Saya ketemu pria bersahaja ini saat melintas di sebuah ruas jalan di daerah Pondok Bambu, Jakarta Timur. Selasa, 29 April 2014.
Dengan segala keterbatasannya, dia masih penuh semangat mencari rezeki, dengan cara semampu dia, dengan cara yang mungkin tak pernah terpikirkan oleh kita.
Sementara kita mungkin lebih sering mengeluh, meratapi nasib. Padahal hidup kita jauh lebih beruntung.
"Maka nikmat Tuhan yang mana lagikah yang masih engkau dustakan?"
NB: Nama Pria ini adalah Mas Karman.