Sepanjang yang saya tahu,
biasanya yang dibela mati-matian itu adalah:
- Agama
- Negara
- Nabi
- Tokoh Idola
- Partai politik
- Ormas
- Agama
- Negara
- Nabi
- Tokoh Idola
- Partai politik
- Ormas
Sungguh saya #GagalPaham ketika ada yang membela LOKALISASI
mati-matian.
Apakah bagi mereka, lokalisasi
itu sama dengan agama, nabi, negara, tokoh idola, parpol atau ormas?
"Mereka menentang
penutupan Dolly karena itu bisa menghilangkan penghasilan banyak orang."
Duh! Seharusnya orang yang
berkata seperti itu, perlu bertemu Mas Karman. Seharusnya mereka malu pada pria
sederhana ini, yan tetap bersemangat mencari rezeki secara halal, di tengah
kondisi dirinya yang serba kekurangan!
NB:
Cerita mengenai Mas Karman bisa dibaca di https://www.facebook.com/jonru.page/posts/10152348280359729:0
Kakinya cacat sejak lahir.
Ia belum menikah, tinggal bersama kakaknya, dan ibunya yang sakit-sakitan
(diabetes, dst) namun belum sembuh.
Saya ketemu pria bersahaja ini saat melintas di sebuah ruas
jalan di daerah Pondok Bambu, Jakarta Timur. Selasa, 29 April 2014.
Dengan segala keterbatasannya, dia masih penuh semangat mencari
rezeki, dengan cara semampu dia, dengan cara yang mungkin tak pernah
terpikirkan oleh kita.
Sementara kita mungkin lebih sering mengeluh, meratapi nasib.
Padahal hidup kita jauh lebih beruntung.
"Maka nikmat Tuhan yang mana lagikah yang masih engkau
dustakan?"
NB: Nama Pria ini adalah Mas Karman.