” Ketekunan dan kesabaran adalah
modal utama dalam mempertahankan usaha ini agar tetap berkelanjutan dan
berkembang”
Dalam
mempertahankan hidupnya seseorang akan melakukan berbagai upaya agar dapat
mampu memenuhi kebutuhan hidupnya seperti pangan, sandang dan papan. Begitu
juga dengan Darmawati seorang ibu rumah tangga yang sudah menggeluti usaha Kue
Deram selama belasan tahun untuk membiayai kehidupannya. Ibu yang mempunyai
tiga orang anak dua perempuan dan satu laki-laki ini dan hanya tamatan SMP awalnya memulai
usaha dikarenakan untuk menambah pendapatan keluarga dikarenakan penghasilan
suami yang bekerja sebagai staff gudang di salah satu perusahaan di kota
Pontianak dirasakan tidak mencukupi. ”Awal kehidupan rumah tangga kami begitu
terasa sulit apalagi dengan lahirnya buah hati kami yang pertama tentu
membutuhkan banyak biaya seperti susu, pakaian dan lain-lainnya” kata Darmawati
ibu yang anak pertamanya ini juga hanya tamat SMP sedangkan anak yang kedua
masih kelas tiga SMA. Lebih lanjut Darmawati menjelaskan ”Tetapi
keadaan tersebut tidak membuat saya patah semangat untuk membesarkan anak kami,
dengan modal seadanya saya berusaha memulai usaha dengan membuat kue Deram”.
Kue Deram ini menurut Darmawati dipelajarinya dari sang Ibu dan cara membuatnya pun tidak begitu sulit. Waktu awal membuat kue ini saya hanya membeli tepung terigu, gula merah dan minyak makan untuk menggorengnya, sedangkan peralatan lain kami gunakan kompor dan wajan yang telah ada. Waktu membuatnya pertama gula merah di panaskan sehingga mencair kemudian ditambahkan dengan air diaduk hingga rata kemudian masukan tepung terigu lalu diaduk dengan rata juga kemudian setelah agak mengental adonan kue dibiarkan selama satu hari biar gula merahnya menyerap dan menyatu dengan sempurna, keesokan harinya barulah adonan tersebut dibentuk bulat diberi lubang dibagian tengahnya dan kemudian digoreng.
Kue Deram ini menurut Darmawati dipelajarinya dari sang Ibu dan cara membuatnya pun tidak begitu sulit. Waktu awal membuat kue ini saya hanya membeli tepung terigu, gula merah dan minyak makan untuk menggorengnya, sedangkan peralatan lain kami gunakan kompor dan wajan yang telah ada. Waktu membuatnya pertama gula merah di panaskan sehingga mencair kemudian ditambahkan dengan air diaduk hingga rata kemudian masukan tepung terigu lalu diaduk dengan rata juga kemudian setelah agak mengental adonan kue dibiarkan selama satu hari biar gula merahnya menyerap dan menyatu dengan sempurna, keesokan harinya barulah adonan tersebut dibentuk bulat diberi lubang dibagian tengahnya dan kemudian digoreng.
Pada awal
usaha darmawati hanya mampu membuat kue deram sebayak 100 buah dikarenakan
modalnya yang kecil dengan menyisihkan sedikit dari penghasilan suami. Kue yang diproduksi
kemudian dititipkan ke beberapa toko dengan harga Rp. 600,-. Alhamdulillah
usaha kue deram ini cukup diminati warga yang ada di Kelurahan
Sungai Jawi.
Usaha ini terus ditekuni darmawati tetapi tentu dengan kapasitas produksi yang
kecil pula dikarenakan modal yang kecil sedangkan hasil keuntungan digunakan
utk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sampai Akhirnya oktober tahun 2009 BKM Jawi
Sejahtera mensosialisakan tentang kegiatan dana bergulir untuk usaha produktif.
Darmawati begitu antusias mendapatkan informasi tentang kegiatan tersebut
dikarenakan syarat peminjaman yang mudah tidak seperti dilembaga keuangan yang
mensyaratkan administrasi dan jaminan yang sulit dipenuhi oleh Darmawati.
Pada Awal Nopember Darmawati memberanikan diri membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) bersama dengan rekan-rekannya yang juga mempunyai usaha rumahan dengan nama KSM Sejati Sejahtera, Darmawati awalnya meminjam sesuai plafond yang ada yaitu Rp. 500.000,- per orang dan dengan pinjaman tersebut ia pun menggunakannya untuk membeli bahan baku karena jika digunakan untuk membeli alat baru dana tersebut belum mencukupi, dengan pinjaman tersebut Darmawati mampu menambah volume produksi menjadi 200 buah perhari dengan harga Rp. 700,-. Seiring perjalanan waktu dan dengan mengikuti pelatihan penguatan KSM yang dilaksanakan PNPM-Mandiri Perkotaan, setelah berhasil mengembalikan pinjaman di tahap pertama dan dilanjutkan dengan pinjaman tahap berikutnya, Darmawati telah meminjam kepada UPK sebesar Rp. 1.500.000,- dengan dana ini Darmawati memperbaharui peralatan usahanya dengan membeli wajan yang baru dan menambah volume usahanya dengan kapasitas produksi menjadi 250-300 buah perhari dengan harga Rp. 1.000,- per buah selain itu Darmawati juga membuat kue lain yang juga digemari masyarakat yaitu kue kelepon untuk menambah variasi produknya.
Dalam proses produksinya, Darmawati dibantu oleh dua orang anaknya yang dilakukan setelah pulang dari sekolah. Dengan usaha ini Darmawati mampu menambah penghasilannya dan hasil keuntungannya selain digunakan utk memenuhi kebutuhan sehari-hari, juga digunakan untuk biaya pendidikan dan kesehatan anaknya dan satu hal yang tak dilupakan Darmawati adalah menabung karena setelah mengikuti pelatihan penguatan KSM beliau termotivasi untuk menyisihkan sebagian dari keuntungannya dengan menabung agar kelak mempunyai dana cadangan untuk sesuatu yang tak terduga dan untuk rencana peningkatan volume usahanya dimasa mendatang.
Ternyata keinginan Darmawati untuk mengembangkan usahanya cukup tinggi, dengan masuknya Program Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas (PPMK) ke BKM Jawi sejahtera Kelurahan Sungai Jawi Kecamatan Pontianak Kota Darmawati memberanikan diri dengan membentuk KSM baru karena syarat penerima pinjaman PPMK haruslah KSM yang usahanya produktif sedangkan kelompoknya yang lama tidak semuanya produktif dan mau meminjam dengan jumlah besar. Akhirnya dengan difasilitasi Unit Pengelola Keungan (UPK) BKM Jawi Sejahtera, Darmawati bergabung dengan beberapa orang yang berminat untuk mengikuti program PPMK ini.
Pada saat pembentukan KSM PPMK, rekan-rekannya sepakat membentuk KSM dengan 5 orang anggota dan diberi nama KSM Sejati Abadi dengan ketuanya Aisyah. Barulah setelah dinyatakan lolos seleksi Darmawati membuat proposal kepada UPK dengan pinjaman yang disetujui oleh UPK sebesar Rp. 5.000.000,-. Darmawati diberi pinjaman oleh UPK dikarenakan membayar angsuran selalu tepat waktu dan tidak pernah menunggak. Hal ini dikarenakan Darmawati setiap harinya selalu menyisihkan keuntungannya untuk disimpan buat membayar angsuran perbulannya dan ini menjadikan proses pembayaran cicilan menjadi terasa ringan, tapi kalau setiap bulan baru menyisihkan hasil keuntungan untuk membayar angsuran takutnya dana tersebut terpakai untuk hal lain dan juga agak terasa berat baginya. Disamping itu, Darmawati ingin selalu menjaga nama baiknya dalam usaha ini supaya tumbuh kepercayaan orang lain terhadap dirinya.
Pada saat pembuatan proposal Darmawati difasilitasi oleh UPK dan Fasilitator pendamping serta Askot MK PNPM-MP Kota Pontianak, dimana sebelum diberi pinjaman Darmawati diberikan pelatihan mengenai pengelolaan keuangan dan ekonomi rumah tangga serta bagaimana mencatat transaksi keuangan yang telah dikeluarkannya serta bagaimana menghitung keuntungan yang didapat. Dengan Pinjaman yang cukup besar tersebut Darmawati harus mengembalikan pinjaman selama 16 bulan dengan jasa 1.5%. Dengan modal yang baru tersebut Darmawati menggunakannya untuk pembelian peralatan baru berupa Kompor Gas, tabung gas dan Peralatan lain untuk mendukung peningkatan volume produksi baik untuk usaha kue deram dan Kue Keleponnya. Dengan pinjaman tersebut Darmawati mampu meningkatkan volume produksi usahanya menjadi 800 buah perharinya dengan harga yang bervariasi yaitu Rp. 1.000,- sampai Rp 1.200,- perbuah.
Hingga saat ini kue Deram tersebut telah dititipkan di 10 tempat yang ada di kota pontianak salah satunya di Toko Swalayan yang cukup besar yang ada dikota Pontianak dan hasil keuntungan yang didapat dengan usaha ini tetap tidak menjadikan Darmawati lupa dengan kewajiban menabung untuk persiapannya dihari tua. Selain itu beliau juga sudah dapat membeli berbagai kebutuhan hidup yang dulu sangat sulit didapatkan ketika hanya mengandalkan penghasilan suami.
Pada Awal Nopember Darmawati memberanikan diri membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) bersama dengan rekan-rekannya yang juga mempunyai usaha rumahan dengan nama KSM Sejati Sejahtera, Darmawati awalnya meminjam sesuai plafond yang ada yaitu Rp. 500.000,- per orang dan dengan pinjaman tersebut ia pun menggunakannya untuk membeli bahan baku karena jika digunakan untuk membeli alat baru dana tersebut belum mencukupi, dengan pinjaman tersebut Darmawati mampu menambah volume produksi menjadi 200 buah perhari dengan harga Rp. 700,-. Seiring perjalanan waktu dan dengan mengikuti pelatihan penguatan KSM yang dilaksanakan PNPM-Mandiri Perkotaan, setelah berhasil mengembalikan pinjaman di tahap pertama dan dilanjutkan dengan pinjaman tahap berikutnya, Darmawati telah meminjam kepada UPK sebesar Rp. 1.500.000,- dengan dana ini Darmawati memperbaharui peralatan usahanya dengan membeli wajan yang baru dan menambah volume usahanya dengan kapasitas produksi menjadi 250-300 buah perhari dengan harga Rp. 1.000,- per buah selain itu Darmawati juga membuat kue lain yang juga digemari masyarakat yaitu kue kelepon untuk menambah variasi produknya.
Dalam proses produksinya, Darmawati dibantu oleh dua orang anaknya yang dilakukan setelah pulang dari sekolah. Dengan usaha ini Darmawati mampu menambah penghasilannya dan hasil keuntungannya selain digunakan utk memenuhi kebutuhan sehari-hari, juga digunakan untuk biaya pendidikan dan kesehatan anaknya dan satu hal yang tak dilupakan Darmawati adalah menabung karena setelah mengikuti pelatihan penguatan KSM beliau termotivasi untuk menyisihkan sebagian dari keuntungannya dengan menabung agar kelak mempunyai dana cadangan untuk sesuatu yang tak terduga dan untuk rencana peningkatan volume usahanya dimasa mendatang.
Ternyata keinginan Darmawati untuk mengembangkan usahanya cukup tinggi, dengan masuknya Program Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas (PPMK) ke BKM Jawi sejahtera Kelurahan Sungai Jawi Kecamatan Pontianak Kota Darmawati memberanikan diri dengan membentuk KSM baru karena syarat penerima pinjaman PPMK haruslah KSM yang usahanya produktif sedangkan kelompoknya yang lama tidak semuanya produktif dan mau meminjam dengan jumlah besar. Akhirnya dengan difasilitasi Unit Pengelola Keungan (UPK) BKM Jawi Sejahtera, Darmawati bergabung dengan beberapa orang yang berminat untuk mengikuti program PPMK ini.
Pada saat pembentukan KSM PPMK, rekan-rekannya sepakat membentuk KSM dengan 5 orang anggota dan diberi nama KSM Sejati Abadi dengan ketuanya Aisyah. Barulah setelah dinyatakan lolos seleksi Darmawati membuat proposal kepada UPK dengan pinjaman yang disetujui oleh UPK sebesar Rp. 5.000.000,-. Darmawati diberi pinjaman oleh UPK dikarenakan membayar angsuran selalu tepat waktu dan tidak pernah menunggak. Hal ini dikarenakan Darmawati setiap harinya selalu menyisihkan keuntungannya untuk disimpan buat membayar angsuran perbulannya dan ini menjadikan proses pembayaran cicilan menjadi terasa ringan, tapi kalau setiap bulan baru menyisihkan hasil keuntungan untuk membayar angsuran takutnya dana tersebut terpakai untuk hal lain dan juga agak terasa berat baginya. Disamping itu, Darmawati ingin selalu menjaga nama baiknya dalam usaha ini supaya tumbuh kepercayaan orang lain terhadap dirinya.
Pada saat pembuatan proposal Darmawati difasilitasi oleh UPK dan Fasilitator pendamping serta Askot MK PNPM-MP Kota Pontianak, dimana sebelum diberi pinjaman Darmawati diberikan pelatihan mengenai pengelolaan keuangan dan ekonomi rumah tangga serta bagaimana mencatat transaksi keuangan yang telah dikeluarkannya serta bagaimana menghitung keuntungan yang didapat. Dengan Pinjaman yang cukup besar tersebut Darmawati harus mengembalikan pinjaman selama 16 bulan dengan jasa 1.5%. Dengan modal yang baru tersebut Darmawati menggunakannya untuk pembelian peralatan baru berupa Kompor Gas, tabung gas dan Peralatan lain untuk mendukung peningkatan volume produksi baik untuk usaha kue deram dan Kue Keleponnya. Dengan pinjaman tersebut Darmawati mampu meningkatkan volume produksi usahanya menjadi 800 buah perharinya dengan harga yang bervariasi yaitu Rp. 1.000,- sampai Rp 1.200,- perbuah.
Hingga saat ini kue Deram tersebut telah dititipkan di 10 tempat yang ada di kota pontianak salah satunya di Toko Swalayan yang cukup besar yang ada dikota Pontianak dan hasil keuntungan yang didapat dengan usaha ini tetap tidak menjadikan Darmawati lupa dengan kewajiban menabung untuk persiapannya dihari tua. Selain itu beliau juga sudah dapat membeli berbagai kebutuhan hidup yang dulu sangat sulit didapatkan ketika hanya mengandalkan penghasilan suami.
Demikian sekelumit kisah sukses seorang ibu rumah tangga
dampingan PNPM Mandiri Perkotaan, semoga semakin banyak Darmawati-darmawati
lain di negeri ini yang tanpa ragu dan pesimis mewujudkan mimpi-mimpinya dengan
usaha dan kerja keras agar mampu meningkatkan taraf hidup perekonomian diri
serta keluarganya yang tanpa sadar bahwa kita semua telah menjadi bagian dari upaya
besar bangsa ini untuk meningkatkan derajat hidup dan peradabannya pada negara
lain didunia. Karena kita yakin maka kita bisa....
Contact Person UPK-BKM Jawi Sejahtera:
Mawardi
Komplek Batara Indah I Gg. Sejati II Kelurahan Sungai
Jawi
Pontianak
HP. 0813 45111978
Tidak ada komentar:
Posting Komentar